Selamat Datang! Anda adalah pengunjung ke - ようこそ! あなたは人目のお客様に:

2013-09-16

[Informasi] Rekapitulasi Sarana Perkeretaapian Komuter Jabodetabek (Per Juli 2013)

Berikut ini penulis sajikan rekapitulasi data sarana yang dikelola penggunaannya oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek sebagai penyelenggara layanan jasa angkutan komuter berbasis rel di Jabodetabek.

Data yang penulis berikan ini merupakan data yang diperoleh sampai Juli 2013, diurutkan berdasarkan tahun kedatangan pertama (khusus untuk KRL eks Jepang) atau tahun produksi pertama (untuk KRL buatan PT. Industri Kereta Api Madiun/INKA) yang dicantumkan dalam tanda kurung.

Catatan: Daftar KRL di bawah ini masih seputar KRL dengan fasilitas pendingin ruangan (AC), untuk KRL tanpa pendingin ruangan dan yang sudah direhabilitasi tetapi belum diuji coba akan ditambahkan kemudian.

A. Sarana Siap Operasi

Terdiri dari perincian berikut:

1. KRL impor bekas-pakai dari Jepang
  • Seri Toei 6000 (2000): 70 unit (22 unit kereta berkabin masinis, termasuk kabin modifikasi)
  • Seri JR East 103 (2004): 16 unit (8 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri Tokyo Metro 5000 (2006): 24 unit (6 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri Toyo Rapid 1000 (2006): 24 unit (6 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri Tokyu 8000 (2005): 24 unit (6 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri Tokyu 8500 (2006): 64 unit (16 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri Tokyo Metro 7000 (2010): 32 unit (8 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri Tokyo Metro 05 (2010): 56 unit (14 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri JR East 203 (2011): 40 unit (10 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri Tokyo Metro 6000 (2011): 104 unit (26 unit kereta berkabin masinis)
2. KRL produksi INKA
  • Seri KRL-I (2001): 8 unit (4 unit kereta berkabin masinis)
  • Seri KFW I-9000 Bombardier (2010): 20 unit (10 unit kereta berkabin masinis)
Total sarana siap operasi: 482 unit 

B. Sarana Cadangan *)

Terdiri dari perincian berikut:
  • Seri Tokyo Metro 5000 (2006): 6 unit
  • Seri Toyo Rapid 1000 (2006): 6 unit
  • Seri Tokyo Metro 7000 (2010): 8 unit
  • Seri Tokyo Metro 05 (2010): 16 unit
  • Seri JR East 203 (2011): 10 unit
  • Seri Tokyo Metro 6000 (2011): 26 unit
Total sarana cadangan: 72 unit

C. Sarana Tidak Siap Operasi & Tidak Siap Guna Operasi

Terdiri dari perincian berikut:
  • Seri Toei 6000 (2000): 2 unit (Tidak Siap Guna Operasi), penyebab karena kecelakaan antar KRL
  • Seri Tokyo Metro 05 (2010): 8 unit (Tidak Siap Operasi), penyebab karena anjlok
Total sarana tidak siap operasi: 10 unit

D. Sarana Pasca Rehabilitasi (Dalam Tahap Uji Coba)

Terdiri dari perincian berikut:
  • Seri Holec AC: 8 unit (2 unit kereta berkabin masinis)
Total sarana hasil rehabilitasi: 8 unit

*) berupa unit kereta tengah yang tidak digunakan dalam operasi normal karena keterbatasan panjang peron

Demikian laporan yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini, semoga bermanfaat.

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan data di atas, silakan mencantumkan koreksi data pada kolom komentar yang tersedia.

1 komentar: